Rabu, 28 September 2016

Fitur – fitur MikroTik



Fitur – fitur MikroTik


      A.     Pengertian MiikroTik
Mikrotik RouterOS adalah sistem operasi linux yang dapat digunakan menjadikan komputer menjadi router network. Mikrotik mencakup berbagai fitur yang dibuat ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan Provider hotspot. Sistem operasi ini dirancang khusus untuk network router anda dapat membuat router dari komputer rumahan (PC).


B.   Kelebihan MikroTik
Mikrotik memiliki sebuah Operating System bila tidak salah disebut dengan RouterOs .Mikrotik yang dibangun dengan Core LINUX, yang menyebabkan produk Router ini lebih murah dibanding dengan router lainnya seperti CiscoDari segi pengoprasiannya Mikrotik tergolong friendly dengan software winbox yang merupakan tempat setting administratornya.RouterOS Mikrotik juga dapat mendeteksi berbagai macam ethernet card (LAN CARD) dari berbagai vendor yang telah ada.

C.          Kekurangan mikrotik
Mikrotik mengeluarkan sertifikasi, namun sertifikasi tersebut masih kurang populer dibanding dengan vendor lain seperti cisco yang sudah diakui international Mungkin kurang bagus untuk menangani jaringan sekala yang besar karena dukungan hardwarenya mungkin, kalau salah dikoreksi ya..


D.         Wireless Tolls

Wireless tools ini sangat penting dalam membangun jaringan wireless dengan mikrotik, untuk memantau dan memonitor kondisi jaringan wireless disekeliling kita.
 
Didalam menu wireless MikroTik terdapat berbagai macam tool-tool yang digunakan untuk mendukung kinerja dari fitur wireless.  Dan disini kita akan membahas beberapa wireless tools diantaranya yaitu Access List (AP) dan Connect list (Station). Kedua tool tersebut merupakan bagian dari manajemen wireless, dimana kita bisa membuat kebijakan interkoneksi jaringan wireless sesuai dengan parameter yang kita buat. Dengan demikian kita dapat meminimalisir akan miss-connection terutama dari perangkat client yang akan terkoneksi ke AP (Access Point). Selain itu, dengan tool ini kita dapat melakukan pembatasan (filtering) terhadap koneksi dari perangkat AP maupun client.
      1. Access List (AP)

 Access List merupakan sebuah tool yang digunakan di sisi AP (Access Point) untuk melakukan filtering koneksi dari client. Sehingga AP dapat menentukan client mana saja yang bisa terkoneksi berdasarkan MAC Address dan juga signal-range.


a.    Mode : ada beberapa mode wireless yang digunakan sesuai dengan fungsinya, Apakah ingin di fungsikan sebagai access point (pemancar)  ataupun di fungsikan sebagai station (penerima), perlu kita ketahui juga bahwa tidak semua mode wireless dapat digunakan didalam bridge network karena tidak semua mode wireless support dengan L2 bridginng terutama mode wireless sebagai station(penerima)                                                                                                                             

1).  Mode Alignment Only
Mode Alignment only, biasa digunakan untuk membantu pada saat pointing dengan indikator beeper /buzzer pada RouterBoard, sebagai contoh kita bisa menambahkan script dimana ketika mendapatkan sinyal bagus maka beeper akan berbunyi.

2). Mode AP-Bridge
Mode AP-bridge digunakan sebagai Access point atau pemancar yang bisa melayani banyak client atau disebut juga dengan PTMP (Point To Multi Point), mode ini bisa kita gunakan untuk network yang sifatnya Routing ataupun Bridging. Untuk menggunakan mode AP-Bridge ini perangkat Routerboard minimal harus memiliki lisensi level 4.

3). Mode Bridge
Mode bridge digunakan sebagai Access point atau pemancar akan tetapi hanya bisa melayani  satu client atau disebut juga dengan PTP (Point To Point), mode ini juga bisa kita gunakan untuk network yang sifatnya Routing ataupun Bridging. Untuk menggunakan mode ini perangkat Routerboard  minimal memiliki lisensi level 3, sebagai contoh untuk type produk Embedded 5.xGHz jenis SXT-5HnD yang hanya memiliki license level 3, kita bisa membuat koneksi point to point dengan menggunakan 2 buah perangkat tersebut.

4). Mode Nstreme dual slave  
Pada dasarnya mekanisme kerja pada interface wireless adalah half duplex, akan tetapi dengan menggunakan mode ini kita dapat mengaktifkan mekanisme kerja full duplex, mode ini  merupakan proprietary didalam wireless mikrotik, tentunya kita juga membutuhkan 2 wireless card dan 2 antenna pada masing-masing wireless router mikrotik
 

5). Mode Station
Wireless dengan Mode station ini digunakan sebagai wireless client/ penerima pada topologi PTP (Point To Point) atau PTMP (Point To Multi Point), wireless Mode station hanya bisa digunakan untuk membentuk network yang sifatnya routing, sehingga mode ini merupakan salah satu mode yang efektif dan  efisian jika pada sisi wireless client/station tidak dibutuhkan bridging

 

6). Mode Station-Bridge
Mode Station-Bridge merupakan mode pada interface wireless yang berfungsi sebagai penerima / client dan support untuk bridge network, perlu di ketahui bahwa untuk mode ini hanya bisa digunakan apabila perangkat AP nya Mikrotik juga.

 

7). Mode Station-Psudobridge
Mode Station-Pseudobridge merupakan pengembangan dari Mode Station standar, sama-sama menjadikan wireless sebagai penerima/client, perbedaannya adalah pada Mode Station-Pseudobridge support untuk membuat network yang sifatnya Bridge Network, Di dalam penggunaan mode ini terdapat konsekuensi dimana untuk bridging pada L2 tidak bisa dilakukan secara penuh, dalam artian mac-address sebuah perangkat yang berada di bawah perangkat wireless (PC end user) tidak terbaca pada sisi Access Point.

 

8). Mode Station-Pesudobridge-Clone
Mode Station-Pseudobridge-Clone hampir sama dengan Mode Station-Pseudobridge yang membedakan adalah didalam mode ini bisa melakukan cloning mac-address, umumnya pada sebuah link wireless, yang terbaca pada sisi Access point adalah mac-address dari interface wireless client, tetapi jika menggunakan Mode Station-Pesudobridge-Clone yang terbaca adalah mac-address dari perangkat yang terhubung ke station (end user), Secara default yang terbaca adalah mac-address pada frame header yang pertama di teruskan, atau bisa ditentukan pada “station-bridge-clone-mac”                                        

9). Mode Station-WDS
Mode Station-WDS berfungsi sebagai penerima/client dari sebuah Access Point yang mengaktifkan protocol WDS, Kekurangan protokol WDS adalah penurunan throughput wireless hingga 50%, perlu diketahui bahwa antara vendor yang satu dengan vendor yang lain fungsi WDS belum tentu compatible, begitu juga dengan  WDS pada mikrotik.                                                      

10). Mode WDS-Slave
Mode WDS-Slave ini berfungsi sebagai pemancar (Access Point) sekaligus sebagai penerima (Station) atau disebut juga dengan repeater, Mode ini merupakan salah satu solusi apabila ingin membangun sebuah repeater tetapi perangkat yang dimiliki hanya menggunakan 1 card wireless card.
b.    Band : nilai hitung atau perhitungan konsumsi transfer data telekomunikasi yang dihitung dalam satuan bit per detik atau yang biasa disingkat bps yang terjadi antara komputer server dan komputer client dalam waktu tertentu dalam sebuah jaringan komputer.
c.    Chanel width : menentukan kapasitas maximum data yg bisa dilalui dlm 1 channel om. semakin besar lebar kanal semakin besar juga kemungkinan untuk tertangkapny intervensi dan volume noise. Itu sebabny mengapa semakin lebar kanal semakin berkurang juga sensivitas penerimaan.
d.   Frekuensi : ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam satuan waktu yang diberikan.
e.    SSID atau Service set identifier : tempat mengisikan nama yang akan disetting.
f.     Access list : kumpulan list client
g.    Wireless protocol : Untuk koneksi perangkat via wireless terutama koneksi jarak jauh selain menggunakan protokol standart (802.11), kita bisa mencoba memakai protokol Nstreme sebagai alternatif untuk mendapatkan koneksi yang lebih stabil.
h.    Security-profile : list fungsi keamanan untuk interface wireless WEP dan WPA/WPA2.
i.      Mode bridge : digunakan sebagai Access point atau pemancar akan tetapi hanya bisa melayani  satu client atau disebut juga dengan PTP (Point To Point),
j.      AP Tx Limit : Membatasi throughput wireless ketika access-point mengirim data ke client.
k.    Client Tx limit :  Membatasi throughtput client ketika transmit ke access point.
l.      Authentication : Menentukan kebijakan apakah client boleh terkoneksi ke access point atau tidak.
m.  Fowarding : Menentukan kebijakan apakah antar client wireless bisa interkoneksi atau tidak.
n.    Private key, Pre-Shared Key, dan Management Protection Key : Menentukan security key yang hanya berlaku untuk client tersebut. Dikombinasikan dengan fitur wireless security.
o.    Time : Untuk menentukan kapan rule access-list tadi dijalankan. Admin jaringan bisa membuat kebijakan kapan user bisa terkoneksi dengan access point, dan kapan akan diputus dari access-point.

     2. Connect List (Station / Client)
Connect List merupakan tool yang memiliki fungsi “kebalikan” dari Access List, yaitu digunakan disisi wireless client (station) untuk membatasi (filtering) koneksi terhadap AP (Access Point). Sehingga client dapat menentukan AP (Access Point) mana wireless client akan terkoneksi berdasarkan Mac Address access point. Sehingga wireless client tidak akan berpindah ke access point lain, walaupun access point tersebut memiliki SSID yang sama. Untuk langkah-langkah konfigurasi dasar, setting terlebih dahulu interface wireless sebagai wireless client.
       
Untuk menggunakan wireless tools ini anda bisa menggunakan winbox dan masuk ke menu Wireless.

      
Atau bisa juga dengan masuk ke interface wlan nya dengan dobel klik wlan.
 
Ada beberapa Wireless tools pada mikrotik dengan fungsi berbeda, yakni : Scanner, Frequency Usage Snooper, Align, dan Sniffer. Berikut penjelasan masing-masing wireless tool :

a.       Scanner Tool Mikrotik
Sesuai dengan namanya, scanner berfungsi untuk melakukan scan dengan memperlihatkan Access point mana saja yang aktif di sekitar perangkat. Scanner akan menampilkan informasi dari AP disekeliling Mikrotik secara detail mulai dari Mac Address, SSID, Band, Frequensi, Sinyal, SNR, Radio Name, sampai versi RouterOS nya (jika perangkat itu Mikrotik). Berikut ini contoh penggunaan Scanner.
 

b.      Frequency Usage Tool Mikrotik
Tool ini berfungsi untuk melakukan scanning penggunaan frekuensi disekitar perangkat mikrotik anda. Frequency Usage akan menampilkan beban penggunaan masing-masing frekuensi apakah banyak digunakan apa sepi pengguna. Sehingga kita dapat menentukan frekuensi mana yang tidak terlalu ramai penggunanya untuk mengurangi interferensi.

       
c.       Snooper Tool Mikrotik
Dengan menggunakan Snooper tool maka bisa diketahui load dan besar traffic tiap frequensi dengan informasi yang lebih mendetail. Snooper dapat menampilkan info Access Point, jumlah Station dan Client nya, sinyal, serta masing-masing bandwidth nya.

        
d.      Sniffer Tool Mikrotik
Packet Sniffer adalah tool yang disediakan dalam Mikrotik untuk menangkap dan menyadap paket-paket yang berjalan di jaringan. Tool ini sangat berguna untuk menganalisa trafik jaringan kita.

      

E.      WDS (Wireless Distribution System)
WDS adalah kependekan dari Wireless Distribution System. Dengan WDS kita dapat memperluas jaringan dari access point tanpa menggunakan kabel seperti yang biasa dilakukan jaringan dengan kabel. Kita perlu memahami WDS untuk melakukan disain atas jaringan yang akan kita buat.
F.      Virtual Access Point
Virtual Access Point (VAP) pada Mikrotik adalah interface virtual yang dapat digunakan untuk membuat beberapa Access Point dari satu interface Wireless fisik. Jadi hanya dengan satu interface Wireless fisik saja kita dapat membuat banyak Access Point dengan SSID, IP address, dan MAC Address yang berbeda tiap AP nya. Virtual Access Point pada Mikrotik juga dapat menggunakan DHCP Server pada masing VAP nya. Selain itu kita juga bisa mengatur firewall pada interface VAP ini. Fitur tersebut sama seperti pada Virtual LAN (VLAN) pada jaringan kabel. 



Selasa, 27 September 2016

Open VPN

vpn_tw
OpenVPN adalah software open source untuk Virtual Private Networking (VPN) yang cross platform, dimana aplikasi tersebut bekerja membuat koneksi point-to-point tunnel yang telah terenkripsi. OpenVPN menggun
akan private keys, certificate, atau username dan password untuk melakukan authentikasi dalam membangun sebuah koneksi.
VPN adalah singkatan Virtual Private Network, yaitu sebuah solusi hemat biaya untuk membangun koneksi private melalui jaringan publik atau internet, virtual network berarti jaringan yang terjadi hanya bersifat virtual. Private yaitu jaringan yang terbentuk bersifat private dimana tidak semua orang bisa mengaksesnya. Data yang dikirimkan terenkripsi sehingga tetap rahasia meskipun melalui jaringan publik. Jika menggunakan VPN kita seolah-olah membuat jaringan didalam jaringan atau biasa disebut tunnel. VPN menggunakan salah satu dari tiga teknologi tunneling yang ada yaitu: PPTP, L2TP dan standar terbaru, Internet Protocol Security (biasa disingkat menjadi IPSec). VPN merupakan perpaduan antara teknologi tunneling dan enkripsi.
Cara kerja VPN (dengan protokol PPTP) adalah sebagai berikut:
  • VPN membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC, Server VPN ini bisa berupa komputer dengan aplikasi VPN Server atau sebuah Router.
  • Untuk memulai sebuah koneksi, komputer dengan aplikasi VPN Client mengontak Server VPN, VPN Server kemudian memverifikasi username dan password dan apabila berhasil maka VPN Server memberikan IP Address baru pada komputer client dan selanjutnya sebuah koneksi / tunnel akan terbentuk.
  • Selanjutnya komputer client bisa digunakan untuk mengakses berbagai resource (komputer atau LAN) yang berada dibelakang VPN Server misalnya melakukan transfer data, ngeprint dokument, browsing dengan gateway yang diberikan dari VPN Server, melakukan remote desktop dan lain sebagainya.
Apakah Fungsinya VPN?
Teknologi VPN menyediakan tiga fungsi utama untuk penggunanya. Fungsi utama tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Confidentiality (Kerahasiaan)
Teknologi VPN memiliki sistem kerja mengenkripsi semua data yang lewat melaluinya. Dengan adanya teknologi enkripsi ini, maka kerahasiaan Anda menjadi lebih terjaga. Biarpun ada pihak yang dapat menyadap data Anda yang lalu-lalang, namun belum tentu mereka bisa membacanya dengan mudah karena memang sudah diacak. Dengan menerapkan sistem enkripsi ini, tidak ada satupun orang yang dapat mengakses dan membaca isi jaringan data Anda dengan mudah.
  1. Data Integrity (Keutuhan Data)
Ketika melewati jaringan Internet, data Anda sebenarnya sudah berjalan sangat jauh melintasi berbagai negara. Di tengah perjalanannya, apapun bisa terjadi terhadap isinya. Baik itu hilang, rusak, bahkan dimanipulasi isinya oleh orang-orang iseng. VPN memiliki teknologi yang dapat menjaga keutuhan data yang Anda kirim agar sampai ke tujuannya tanpa cacat, hilang, rusak, ataupun dimanipulasi oleh orang lain.
3.Origin Authentication (AutentikasiSumber)
Teknologi VPN memiliki kemampuan untuk melakukan autentikasi terhadap sumber-sumber pengirim data yang akan diterimanya. VPN akan melakukan pemeriksaan terhadap semua data yang masuk dan mengambil informasi source datanya. Kemudian alamat source data ini akan disetujui jika proses autentikasinya berhasil. Dengan demikian, VPN menjamin semua data yang dikirim dan diterima oleh Anda berasal dari sumber yang semestinya. Tidak ada data yang dipalsukan atau dikirimkan oleh pihak-pihak lain.
Mengapa pakai OpenVPN dan apa keuntungannya.? Tentu ada beberapa maanfaat yang bisa kita dapatkan jika koneksi kita menggunakan OpenVPN, tapi secara simplenya beberapa keuntungan jika kita menggunakan OpenVPN yaitu :
  1. Anonymous surfing .Anda menjelajah internet tanpa terlacak IP aseli Anda, karena IP kita akan terdeteksi IP lain (anonymous) sesuai dengan IP server VPN yang dipakai. Jadi kita online aman dari hacker.
  2. Keamanan informasi yang Anda terima atau kirim melalui internet dengan enkripsi standar VPN 128 bit /1024 bit.
  3. Dapat mengakses apapun itu situs-situs yang diblokir. Sekarang undang-undang IT semakin ketat saja, akibatnya banyak situs-situs lokal ataupun internasional yang kena blokir. Nah solusinya Anda bisa menggunakan OpenVPN ini untuk tetap dapat mengakses/unblock situs-situs tersebut.
  4. Menjaga keamanan username dan password kita saat login ke website-website financial dari sniffers.
  1. Kita bisa anonymous surfing. Yaitu anda bisa menjelajah internet tanpa terlacak IP asli yang anda miliki, hal itu karena IP kita
  2. akan terdeteksi IP lain (anonymous), yaitu sesuai dengan IP server VPN yang sedang kita pakai. Kesimpulannya kita online aman dari hacker.
  3. Dari segi keamanan informasi yang Anda terima atau kirim melalui internet, memiliki keamanan dengan enkripsi standar VPN 128 bit /1024 bit.
  4. Kemudian kita juga dapat mengakses semua situs-situs yang diblokir.
  5. Bisa juga menjaga keamanan username dan password kita saat login ke website-website financial dari sniffers.


Selain keuntungan di atas, yang lebih populer lagi di kalangan masyarakat pada saat ini yaitu OpenVPN dimaanfatkan untuk bisa menikmati Akses Internet Gratis. Kenapa bisa gratis.? panjang ceritanya.. hehe. Yang jelas, arti gratis di sini Anda tidak perlu lagi membutuhkan pulsa ataupun langganan bulanan untuk menikmati akses internet. Karena biasanya dengan pulsa 0 pun jika sudah digandeng dengan VPN pasti bisa jalan dan Anda tetap bisa browsing. Dan untuk provider yang biasa digunakan yaitu hampir semua provider di Indonesia ini bisa di VPN. Untuk GSM biasanya Telkomsel (Simpati dan As), Indosat (Im3 dan Mentari), XL, Three, Axis. Sedangkan untuk CDMA biasanya Smart, Fren, Esia, AHA, dan Flexi. Untuk kecepatannya sendiri tergantung dari sinyal dan padat tidaknya trafik BTS yang tercover di daerah Anda. HSDPA dan EVDO adalah minimal jaringan yang harus didapatkan untuk mendapatkan koneksi lebih cepat, walaupun untuk EDGE, GPRS, atau CDMA1x sekalipun juga bisa. Mungkin modem Anda bisa ditambah External Antenna untuk mendapatkannya jika tanpa antena tidak dapat jaringan tersebut.
Untuk menggunakan VPN, sangat mudah dan simple. Yang Anda perlukan hanya menginstall software OpenVPN client di PC atau laptop (dapatkan gratis di openvpn.net), dan memasukkan file konfigurasi VPN client yang bisa Anda dapatkan dari si penjual VPN ini dan juga username password untuk login ke server VPN.
Keuntungan ketika menggunakan VPN

ØAnonymous Surfing
ØEnkripsi 265bit/2048bit
ØDapat mengakses apapun itu situs-situs yang diblokir
Ø Menjaga Keamanan username dan password




Audit Server

audit

Pengertian audit server pada Sistem Operasi Jaringan
Audit adalah suatu proses yang sistematik untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian , dengan tujuan untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta menyampaikan hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Istilah audit sistem informasi umumnya digunakan untuk menjelaskan dua jenis aktivitas berbeda yang terkait dengan komputer, yaitu menjelaskan proses pengkajian ulang dan mengevaluasi pengendalian internal dalam sebuah sistem pemrosesan data elektronik.
Sasaran audit server
  1. Dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan suatu jaringan computer.
  2. Dapat mengevaluasi sistem keamanan pada jaringan komputer.
  3. Memahami konsep dasar audit jaringan komputer.
  4. Memahami dasar-dasar teknik audit jaringan komputer.
  5. Mengetahui dan memahami fasilitas yang sudah ada, dan untuk lebih di tingkatkan

Fungsi audit server pada Sistem Operasi Jaringan
Istilah audit sistem informasi umumnya digunakan untuk menjelaskan dua jenis aktivitas berbeda yang terkait dengan komputer, yaitu menjelaskan proses pengkajian ulang dan mengevaluasi pengendalian internal dalam sebuah sistem pemrosesan data elektronik.
Tipe fungsi audit tersedia dalam suatu paket GAS, yang didaftarkan dalam uraian sebagai berikut:
  1. Memisahkan data dari file
  2. Kalkulasi/perhitungan dengan data
  3. Melakukan perbandingan dengan data
  4. Peringkasan data
  5. Penelitian data
  6. Menyusunan kembali data
  7. Pengumpulan data statistic
  8. Pencetakan konfirmasi permintaan, analisis, dan keluaran lain.
Metode Audit Jaringan
Proses audit untuk jaringan komputer akan semakin kompleks jika sistemnya semakin besar dan terintegrasi satu sama lainnya. Untuk mempermudah hal tersebut, teknik audit terhadap jaringan komputer harus di break-down berdasarkan layer-layer dari 7-layer pada Open System Interconnection (OSI). Pendekatan auditnya dapat dilakukan dari dua arah, yaitu pendekatan Top-down dan pendekatan Bottom-up.
Pendekatan Top-down
Audit dengan pendekatan Top-down adalah dengan memulai melakukan identifikasi dari layer OSI yang tertinggi, yaitu Application Layer menuju ke layer yang terendah, yaitu Physical Layer. Berarti audit dilakukan dari perangkat lunak (software) aplikasi komunikasi dan berakhir di infrastruktur komunikasi.

Pendekatan Bottom-up
Audit dengan pendekatan Bottom-up adalah kebalikan dari pendekatan Top-down, yaitu dengan memulai melakukan identifikasi dari layer OSI yang terendah, yaitu Physical Layer menuju ke layer yang tertinggi, yaitu Application Layer. Dalam hal ini audit dimulai dari infrastruktur komunikasi dan berakhir di perangkat lunak (software) aplikasi komunikasi.

Prosedur audit
Memeriksa apakah ada fungsi manajemen Jaringan yang kuat dengan otoritas untuk membuat standar dan prosedur
Memeriksa apakah tersedia dokumen mengenai inventarisasi peralatan Jaringan, termasuk dokumen penggantian peralatan
Memeriksa apakah tersedia prosedur untuk memantau network usage untuk keperluan peningkatan kinerja dan penyelesaian masalah yang timbul
Memeriksa apakah ada control secara aktif mengenai pelaksanaan standar untuk aplikasi-aplikasi on-line yang baru diimplementasikan

Proses audit server pada Sistem Operasi Jaringan
Kemajuan audit ini melalui beberapa langkah berikut ini :
  1. Tahap Perencanaan Audit
Penting bagi auditor memperoleh dan meninjau ulang latar belakang informasi atas unit, aktivitas, atau fungsi yang akan diaudit. Auditor perlu mengumpulkan informasi dari klien untuk memperoleh suatu pemahaman menyangkut departemen DP dan sasaran hasilnya.
  1. Tahap Survei Persiapan
Survei ini membantu auditor untuk mengidentifikasi area permasalahan, area sensitif, dan operasi yang rumit atas kesuksesan audit dari departemen DP.
  1. Tahap Audit yang Terperinci
Kunci aktivitas untuk menguji dan mengevaluasi sepanjang tahap audit yang terperinci meliputi :
  1. organisasi menyangkut fungsi pengolahan informasi
  2. praktek dan kebijakan sumber daya manusia
  3. operasi computer
  4. pertimbangan implementasi dan pengembangan system
  5. pengoperasian sistem aplikasi.
  1. Pelaporan
    Pada penyelesaian dari audit operasional, suatu laporan dibagi-bagikan ke manajemen dan panitia audit perusahaan. Isi dari laporan ini bervariasi menurut harapan manajemen
  2. Memeriksa apakah ada fungsi manajemen Jaringan yang kuat dengan otoritas untuk membuat standar dan prosedur
  3. Memeriksa apakah tersedia dokumen mengenai inventarisasi peralatan Jaringan, termasuk dokumen penggantian peralatan
  4. Memeriksa apakah tersedia prosedur untuk memantau network usage untuk keperluan peningkatan kinerja dan penyelesaian masalah yang timbul
  5. Memeriksa apakah ada control secara aktif mengenai pelaksanaan standar untuk aplikasi-aplikasi on-line yang baru diimplementasikan.

Hasil dari audit server pada Sistem Operasi Jaringan
  1. Untuk memonitor setiap perubahan pada konfigurasi kemanan jaringan
  2. Untuk mengetahui siapa saja yang mengakses file-file tertentu.
  3. Untuk memonitor aktifitas dari sejumlah user jaringan
  4. Untuk menyimpan rekaman kegiatan login dan logout berdasarkan tanggal dan waktu